Klasifikasi Sensor
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
a. sensor thermal (panas)
b. sensor mekanis
c. sensor optik (cahaya)
Sensor
thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang
tertentu.
Contohnya; bimetal,
termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo
multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Sensor
mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar,
tekanan, aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Sensor
optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda
atau ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
1.5. Klasifikasi Transduser (William D.C, 1993)
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb.
Ciri
transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari
transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai
sumber tegangan.
b. External power transduser (transduser daya dari luar)
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
Tabel berikut menyajikan prinsip kerja serta pemakaian transduser berdasarkan sifat kelistrikannya.
Tabel 1. Kelompok Transduser
Parameter listrik dan kelas transduser
|
Prinsip kerja dan sifat alat
|
Pemakaian alat
|
Transduser Pasif
|
||
Potensiometer
|
Perubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser
|
Tekanan, pergeseran/posisi
|
Strain gage
|
Perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
|
Gaya, torsi, posisi
|
Transformator selisih (LVDT)
|
Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
|
Tekanan, gaya, pergeseran
|
Gage arus pusar
|
Perubahan induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat
|
Pergeseran, ketebalan
|
Transduser Aktif
|
||
Sel fotoemisif
|
Emisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
|
Cahaya dan radiasi
|
Photomultiplier
|
Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katoda sensitif cahaya
|
Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya
|
Termokopel
|
Pembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
|
Temperatur, aliran panas, radiasi
|
Generator kumparan putar (tachogenerator)
|
Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnit yang membangkitkan tegangan
|
Kecepatan, getaran
|
Piezoelektrik
|
Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
|
Suara, getaran, percepatan, tekanan
|
Sel foto tegangan
|
Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
|
Cahaya matahari
|
Termometer tahanan (RTD)
|
Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur
|
Temperatur, panas
|
Hygrometer tahanan
|
Tahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
|
Kelembaban relatif
|
Termistor (NTC)
|
Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur
|
Temperatur
|
Mikropon kapasitor
|
Tekanan suara mengubah nilai kapasitansi dua buah plat
|
Suara, musik,derau
|
Pengukuran reluktansi
|
Reluktansi rangkaian magnetik diubah dengan mengubah posisi inti besi sebuah kumparan
|
Tekanan, pergeseran, getaran, posisi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar